blog


glitter-graphics.com [url=http://www.glitter-graphics.com][img]http://dl3.glitter-graphics.net/pub/1238/1238563s6wfel4lo6.gif[/img][/url]

Jumat, 11 November 2011

♥♥✿♥✿...(Tertawa Di Dunia Menangis Di Akhirat)...✿♥ ✿♥♥



Rasulullah bersabda; 'Banyak tertawa dan terbahak-bahak itu mematikan hati'.



Banyak tertawa menjadikan hati semakin muram tidak berseri. Cahaya hati tidak bersinar dan akhirnya tidak menyala. Akibatnya hati tak berfungsi lagi.



Nabi Muhammad melarang ummatnya dari gelak tawa yang melampaui batas. Menurut hadits, banyak ketawa menghilangkan akal dan ilmu. Barang siapa tertawa tergelak-gelak, akan hilang satu pintu daripada pintu ilmu.



Dalam keadaan suka yang berlebihan, hati lalai suasana akhirat dan alam barzakh yang bakal ditemui kelak. Sedangkan dahsyatnya alam tersebut tidak dapat dinukilkan dalam berbagai bentuk media apapun.



Manusia sedang menuju ke satu tujuan yang belum tentu manjajikan kebahagiaan abadi. Sepatutnyalah berfikir bagaimana kedudukan kelak di sana nanti, apakah berbahagia atau menderita.



Berbahagian di dunia bersifat sementara tetapi di akhirat berpanjangan tanpa batas. Penderitaan di dunia hanya sesaat tetapi di akhirat azab yang berterusan dan berkekalan.



Merenung dan memikirkan keadaan ini cukup untuk menyadarkan diri tentang bahaya yang akan ditempuh.



"Tertawa-tawa di masjid menggelapkan suasana kubur". Demikian ditegaskan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam.



Kubur ialah rumah yang bakal diduduki dalam tempo yang panjang. Manusia dalam sendirian dan kesunyian tanpa teman dan keluarga. Kubur bagaikan jadi satu pintu ke surga atau neraka.





Betapa dalam kegelapan disana, manusia digelapkan lagi dengan sikap yang suka terbahak-bahak di dunia.





Tertawa yang melampaui batas menjadikan kurang berilmu. Apabila kurang ilmu, akal menjadi kurang. Kepekaan terhadap akhirat juga menurun.



Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam pernah bersabda :



"Barangsiapa tertawa-tawa niscaya dilaknat oleh Allah (Al-Jabbar). Mereka yang banyak tertawa di dunia niscaya banyak menangis di akhirat."



Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu senantiasa pilu mengingat '... Jauhnya perjalanan ... Sedikitnya perbekalan ...' Walaupun hebatnya zuhud dan ibadat beliau, namun merasa masih kurang amalnya.



BETAPA DIRI YANG KERDIL DAN MALAS BERIBADAT INI SANGGUP BERGEMBIRA 24 JAM



Referensi Lainnya : http://kembanganggrek2.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar